Senin, 07 November 2011

Network File System

Network File System disingkat NFS adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan.


NFS merupakan sebuah sistem berkas terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. pada awal dekade 1980-an yang menjadi standar de facto dalam urusan sistem berkas terdistribusi. NFS didesain sedemikian rupa untuk mengizinkan pengeksporan sistem berkas terhadap jaringan yang heterogen (yang terdiri dari sistem-sistem operasi yang berbeda dan platform yang juga berbeda). Teknologi NFS ini dilisensikan kepada lebih dari 200 vendor komputer dan jaringan, dan telah dibuat implementasinya pada banyak platform dan sistem operasi, termasuk di antaranya adalah UNIX, GNU/Linux, Microsoft Windows, dan lingkungan mainframe.

Instalasi NFS

Agar mampu menggunakan NFS, Anda perlu terlebih dahulu menginstalnya ke Ubuntu Anda. Caranya adalah dengan mengeksekusi kode :

    #apt-get install nfs-kernel-server

Ketika  muncul perintah Do You Want to continue, ketikan Y dan tekan Enter


Gunakan perintah berikut untuk menginstalasi beberapa software yang diperlukan untuk NFS Server.

    emozzart@eMozzart:~$ sudo apt-get install nfs-kernel-server nfs-common portmap

 
Konfigurasi portmap agar tidak bind loopback dengan menggunakan perintah sbb :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo dpkg-reconfigure portmap

Kemudian restart Portmap menggunakan perintah dibawah ini :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo /etc/init.d/portmap restart
 

Konfigurasi NFS

NFS exports dari sebuah server dikontrol oleh sebuah file /etc/exports. Masing-masing baris dimulai dengan path dari sebuah direktori yang akan di export, dan dipisahkan dengan spasi dari klien yang diperbolehkan mengakses.

Edit file exports dengan menggunakan perintah berikut :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo vi /etc/exports

Berikut contoh baris yang ditambahkan dalam file /etc/exports

Folder yang dishare pada server adalah /home/data-share dan klien yang bisa mengakses dengan otorisasi read-write adalah komputer dengan IP 192.168.1.21 s.d 192.168.1.26, baris yang kita tambahkan adalah :

    /home/data-share 192.168.1.21/26(rw,no_root_squash,async)

atau untuk read only dari sebuah komputer :

    /home/data-share 192.168.1.7 (ro,async)

save file dan keluar.

Klien dapat dispesifikasikan dengan IP maupun dengan nama mesinnya.

Kita harus merestart NFS Server dengan perintah berikut :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo /etc/init.d/nfs-kernel-server restart

Jika kita membuat perubahan dalam file /etc/exports di NFS server yang sedang berjalan, kita dapat merubahnya langsung dengan menggunakan perintah :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo exportfs -a

Nah server dah selesai kita install dan setting. Sekarang saatnya mengkonfigurasi klien agar dapat mengakses folder yang kita sharing di server.

 
Instalasi NFS Klien

Gunakan perintah berikut :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo apt-get install portmap nfs-common

Perintah ini akan menginstall paket-paket yang diperlukan oleh klien NFS.

Mounting Manual

Dalam tutorial ini kita akan memounting 192.168.1.26:/home/data-share ke /home/data-share-client. Dalam hal ini komputer dengan alamat IP 192.168.1.26 adalah server tempat folder yang akan dishare, dan /data-share adalah nama share yang ada di komputer server. (Catatan : Mount point /home/data-share-client terlebih dahulu harus sudah ada di komputer klien)

Untuk membuat direktori gunakan perintah dibawah ini :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo mkdir data-share-client

Kita harus memounting folder yang dishare dengan perintah berikut :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo mount 192.168.1.26:/home/data-share /home/data-share-client

Setelah itu kita perlu me restart services dengan perintah berikut :

    emozzart@eMozzart:~$ sudo /etc/init.d/portmap restart

    emozzart@eMozzart:~$ sudo /etc/init.d/nfs-common restart

Selain mounting manual, kita juga bisa memounting otomatis ketika boot dengan mengedit file /etc/fstab

    emozzart@eMozzart:~$ sudo vi /etc/fstab

Dalam tutorial ini baris yang ditambahkan pad afile /etc/fstab adalah sbb :

    192.168.1.26:/home/data-share-client /home/data-share-client nfs rw 0 0

192.168.1.26 adalah nama servernya, /data-share-client adalah folder yang dishare, dan /home/data-share-client adalah nama mount point yang tadi telah dibuat.


Simpan dan keluar, kemudian log off dan login lagi. Nah, NFS sudah berhasil dilakukan! Setelah restart otomatis folder yang bersangkutan akan ter-share, Anda bisa melihat justifikasinya dengan mengklik kanan pada folder yang akan di-sharing. Selanjutnya, pilih menu Sharing Options dan selanjutnya, pada jendela File Manager akan terdapat indikasi bahwa folder tersebut sudah ter-share dan siap diakses oleh komputer lain.

Rabu, 02 November 2011

Instalasi dan Konfigurasi DHCP

Hai.hai.... sobat blogger...
ktemu lagi dengan saya dalam acara berpacu dalaaaaaam melodi..
loh??? loh?? berasa kyak pmbawa acara --"
hhaha
Just kidding! Okeh kali ini sya akan bahas seputar instalasi dan konfigurasi DHCP pada OS linux..
loh kog linux?  yaa, secara open source gtu loh.. hhaha
ini step by step instalasi nya, uda di praktekin langsung di lab di kampus tercinta saya... sigh :D

Okedeh, cekidottt!

Sebelumnya uda pada tau belum DHCP itu apa?
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)  adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.


Cara Kerja DHCP pada jaringan

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.

* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.

Nah itu beberapa pengantar mengenai DHCP server , trus gmna instalasi nya?
Oke, sabar2...

Instalasi server DHCP

Ketikan command ini pada terminal anda :

sudo apt-get install dhcp3-server 

DHCP akan terinstall pada PC anda
Kemudian berikut adalah konfigurasinya 

 
Konfigurasi Server DHCP

Metode Address Pool
Ketik command ini pada terminal :
sudo vi /etc/default/dhcp3-server 

cari
INTERFACES = ""
ganti dengan
INTERFACES = "eth0"
save dan exit

langkah selanjutnya buka file
sudo vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf 
 
Edit konfigurasinya menjadi seperti dibawah ini

subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.100 192.168.0.200;
option domain-name-servers 202.188.0.133, 202.188.1.5;
option domain-name "emozzart.com";
option routers 192.168.0.1;
option broadcast-address 192.168.0.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
} 



save dan exit


Konfigurasi diatas berarti Server DHCP menyiapkan IP address antara 192.168.0.100-192.168.0.200, Gateway 192.168.0.1, DNS 202.188.0.133 dan 202.188.0.5


 Metode MAC Address


Metode ini memberikan IP statik ke client berdasarkan MAC Addres dari network card client.

Buka file dhcp.conf :
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option broadcast-address 192.168.1.255;
option routers 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.1, 192.168.1.2;
option domain-name “yourdomainname.com”;
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.10 192.168.1.200;
}
host client1{
hardware ethernet 00:1b:63:ef:db:54;
fixed-address 192.168.1.20;
}
host client2{
hardware ethernet 00:0a:95:b4:d4:b0;
fixed-address 192.168.1.21;
}
host client3{
hardware ethernet 00:16:cb:aa:2a:cd;
fixed-address 192.168.1.22;
}
host client4{
hardware ethernet 00:0a:95:f5:8f:b3;
fixed-address 192.168.1.23;
} 


Kemudian restart service DHCP nya 

sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart  


Nah DHCP server sudah terinstall


Konfigurasi Client DHCP


Buka Interface :sudo vi /etc/network/interfaces

Kemudian edit :

auto lo eth0
iface eth0 inet dhcp
iface lo inet loopback
sdsd

Restart network :

sudo /etc/init.d/networking restart 

Akhirnya selesai sudah proses instalasi dan konfigurasi DHCP. Oke sekian semoga bisa membantu sobat2 blogger sekalian..

Selamat mencoba^^

Rabu, 19 Oktober 2011

SSH - SFTP - SCP

Hallooooo sobat blogger...
minggu ini adalah minggu yang super sibuk buat saya, bnyak kegiatan di luar kampus dan membuat saya pada akhirnya 3L, apaan yok?
Lemes, Lesu , Lapaaaarr.. loh?? hhaha
Ya emang gitu kenyataan nya --"
Tapi saya bru ingat, ada sesuatu yg saya lupa..
ya tugas yang sminggu lalu di berikan dosen saya..
nyaris saja lupa.. hhehe
langsung aja deh, kali ini yang saya bahas adalah lagi2 mengenai jaringan. Hmm, penasaran kan?
Okeh cekidot....



SSH ( Secure Shell )

Apa itu SSH? Secure Shell atau SSH adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data melalui saluran aman antara dua perangkat jaringan. Terutama banyak digunakan pada sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat.SH merupakan protokol jaringan yang juga bisa mengakomodasi transfer data melalui chanel yang aman antar 2 komputer.
Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti Internet. SSH menggunakan kriptografi kunci publik untuk mengotentikasi komputer remote dan biarkan komputer remote untuk mengotentikasi pengguna, jika perlu. SSH biasanya digunakan untuk login ke mesin remote dan mengeksekusi berbagai perintah, tetapi juga mendukung tunneling, forwarding TCP port dan X11 connections; itu dapat mentransfer file menggunakan terkait SFTP atau SCP protocols. SSH menggunakan klien-server model. Yang standar TCP port 22 telah ditetapkan untuk menghubungi server SSH. Sebuah klien program SSH ini biasanya digunakan untuk membangun koneksi ke SSH daemon untuk dapat diremote. Keduanya biasanya terdapat pada sistem operasi modern, termasuk Mac OS X, Linux, FreeBSD, Solaris dan OpenVMS. Tersedia versi berpemilik, freeware dan open source untuk berbagai tingkat kerumitan dan kelengkapan.

SSH menggunakan kriptografi public key untuk melakukan autentikasi remote komputer dan untuk mengizinkan user yang sudah terautentifikasi melakukan remote komputer.
Instalasi SSH

#sudo apt-get install openssh-server 

Dan untuk melakukan remote akses ke server ssh melalui koneksi ssh dengan mengetikan perintah :
#ssh ip_addresss

SSH lebih aman :
  • Pada saat awal terjadinya koneksi, client melakukan pengecekan apakah host yang dihubungi sudah terdaftar pada client atau tidak
  • Client mengirimkan proses autentifikasi ke server menggunakan teknik enkrisp 128 bit
  • Semua data yang dikirimkan dan diterima menggunakan teknik enkripsi 128 bit sehingga sangat sulit dibaca tanpa mengetahui kode enkripsinya.

SFTP ( Secure FTP )
 
SFTP (Secure FTP) adalah pengganti FTP yang populer. Dibangun pada SSL, SFTP sama amannya seperti HTTPS. Dan FTP clients yang paling modern, seperti filezilla, mendukung FTP dan SFTP. SFTP menawarkan serangkaian fitur sangat mirip dengan FTP dan bisa digunakan dengan mudah seperti FTP, meskipun kerjanya cukup berbeda.
Setiap sistem Windows, MacOS X dan Linux sudah mempunyai standar dengan baris perintah program yang sederhana yaitu FTP Clients. Dan MacOS X dan Linux juga memiliki klien baris perintah SFTP sebagai perlengkapan standar. Selain itu, MacOS X mendukung koneksi ke server FTP dengan cara user-friendly.

Instalasi SFTP pada ubuntu :

$ sudo apt-get install vsftpd

Kalo udah terinstal kemudian coba dengan perintah berikut :

$ ssh username@ip port
Contoh : $ sftp emozzart@192.168.145 –p50004




SCP ( Secure Copy )
Secure Copy atau SCP merupakan fasilitas untuk melakukan transfer data secara terenkripsi dari satu komputer ke komputer lainnya. Protokol ini berjalan pada port 22, dan membutuhkan akses shell (apabila linux) pada kedua server.
Karena paket data yang ditransfer terlebih dahulu dienkripsi, maka akan terjadi degradasi kecepatan transfer data tersebut, sekitar 60-70% lebih lambat dari pada apabila menggunakan FTP ataupun wget dari HTTP.
Berikut beberapa contoh penggunaan SCP untuk melakukan transfer data; Gantikan username dengan username anda di pc remote dan ip.address.pc.remote dengan ip address pc remote. Sesuaikan juga informasi path dan nama file dengan kondisi anda.



Cara Copy Data dengan SCP :

$ scp data username@ip 

Kopi “file.txt” dari komputer remote ke komputer lokal kita :

1.scp username@ip.address.pc.remote:/path/di/pc/remote/file.txt /path/pc/lokal/
Kopi “file.txt” dari komputer lokal ke komputer remote;

1.scp /path/pc/lokal/file.txt username@ip.address.pc.remote:/path/di/pc/remote/
Kopi direktori “dirlokal” di pc local ke dalam direktori “dirremote”  di pc remote

1.scp -r /path/pc/lokal/dirlokal username@ip.address.pc.remote:/path/di/pc/remote/dirremote
Kopi “file.txt” di pc remote A ke pc remote B

1.scp username@ip.address.pc.A:/path/pc/A/file.txt username@ip.address.pc.B:/path/di/pc/B/
Mengkopi secara recursive isi direktori dapat dilakukan dengan *, begitu juga denga multiple file dapat dilakukan melalui filter regex lainnya.

Contoh : $ scp adminjar.txt emozzart@192.168.145

Perbedaan SSH dan Telnet

     Telnet memiliki
  • Proteksi
  • Enkripsi
  • Melindungi Password

SSH memiliki :
  • Keamanan yang telah ditingkatkan secara signifikan untuk koneksi
  • Path komunikasi yang telah dienkripsikan diantara 2 host mil jaringan yang tidak aman dan tidak terpercaya seperti internet
  • SSH mencegah password perngguna dan data sensitive lain dari para hacker
Disini dapat kita lihat SSH memberikan alternatif yang secure terhadap remote session tradisional dan file transfer protocol seperti telnet dan relogin.Protokol SSH mendukung otentikasi terhadap remote host, yang dengan demikian meminimalkan ancaman pemalsuan identitas client lewat IP address spoofing maupun manipulasi DNS. Aplikasi seperti Telnet tidak menggunakan enkripsi sedangkan SSH dilengkapi dengan enkripsi.
Sebab itulah SSH (Secure Shell) dapat memberi keamanan yang lebih daripada Telnet atau rlogin. Banyak orang menggunakan Telnet sebagai aplikasi jaringan mereka. Sebenarnya hal tersebut kurang begitu aman sebab dalam proses mengirim atau menerima data memungkinkan sesion kita terlihat dalam bentuk text. Sehingga orang yang jahil yang masuk ke network kita dapat mengetahui username, password, atau perintah-perintah yang kita baca.

 Selamat Mencoba ^^


Selasa, 11 Oktober 2011

Instalasi dan Konfigurasi FTP dan Telnet

Hello sobat blogger ^^
Kali ini dapat tugas dari dosen admin jaringan saya, di sini akan membahas sedikit mengenai FTP dan Telnet..
Uda pada tau kan apa itu? 
Okeh, yg blum tau FTP alias ( File Transfer Protocol ) adalah suatu protokol yang berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang men-support TCP/IP protokol. Dua hal penting yang ada dalam FTP adalah FTP server dan FTP Client. FTP server menjalankan software yang digunakan untuk tukar menukar file, yang selalu siap memberian layanan FTP apabila mendapat request dari FTP client. FTP client adalah komputer yang request koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar-menukar file (upload dan download file).
Ngertikan ? :P

Nah ini fungsi FTP server adalah sebagai berikut :

  1. Untuk men-sharing data.
  2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer.
  3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user.
  4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien.
Yap itulah sekilas mengenai FTP, nah kali ini saya juga akan memberikan panduan dalam instalasi dan konfigurasi FTP...
Uda gak sabar kan? Ok, langsung aja cekidoooootttt..... ^^


Konfigurasi Kartu Jaringan

Pertama mengkonfigurasi kartu jaringan. Langkah-langkahnya ialah sebagai berikut.
1) Seting NIC pada file /etc/network/interfaces. Tambahkan skrip dan simpan dengan menekan tombol “Esc” ketik “ :wq “ sehingga tampak seperti berikut.
# vim /etc/network/interfaces
auto eth0
iface eth0 inet static
address 10.10.10.3
netmask 255.0.0.0
network 10.0.0.0
broadcast 10.0.0.255
gateway 10.10.10.1
dns-nameservers 10.10.10.2
dns-search citrix1.com
2) Edit file /etc/hosts untuk mensetting hostname komputer.
# vim /etc/hosts
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
10.10.10.2 ftp1.citrix1.com ftp1
3) Selanjutnya edit resolver pada yang terletak pada /etc/resolv.conf. File ini berfungsi layaknya DNS pada Windows.
# vim /etc/resolv.conf
search citrix1.com
nameservers 10.10.10.2
4) Restart konfigurasi jaringan yang telah dilakukan.
# /etc/init.d/networking restart
* Reconfiguring network interfaces... [ OK ]
5) Lakukan pengecekan terhadap kartu jaringan.
# ifconfig eth0
6) Lakukan ping terhadap eth0
# ping 10.10.10.3
PING 10.10.10.3 (10.10.10.3) 56(84) bytes of data.
64 bytes from 10.10.10.3: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.161 ms
64 bytes from 10.10.10.3: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.120 ms
--- 10.10.10.3 ping statistics ---
2 packets transmitted, 2 received, 0% packet loss, time 999ms
rtt min/avg/max/mdev = 0.120/0.140/0.161/0.023 ms
Membangun FTP Server
1) Install aplikasi FTP Server yakni vsftpd.
# apt-get install vsftpd
2) Edit file konfigurasi utama aplikasi FTP Server pada folder /etc. Cari skrip yang sesuai seperti contoh, ubah sepeti contoh kemudian simpan. Sebelumnya salin file vsftpd.conf yang asli, agar saat sistem FTP mengalami gangguan dapat direstore ulang.
#cp /etc/vsftpd.conf /etc/vsftpd.conf.asli
# vim /etc/vsftpd.conf
anonymous_enable=NO
local_enable=YES
write_enable=YES
local_umask=022
Berikut adalah fungsi konfigurasi FTP server pada vsftpd.conf
listen_ipv6, apakah berjalan sebagai standalone dengan IPv6. Unlike the listen parameter, vsftpd will listen on an IPv6 socket instead of an IPv4 one. Berbeda dengan mendengarkan parameter, vsftpd akan mendengarkan pada soket IPv6 bukan salah satu yang IPv4. This parameter and the listen parameter are mutually exclusive. Parameter ini dan parameter mendengarkan saling eksklusif.
  • Allowed values: Boolean ( YES/NO ) Allowed nilai: Boolean (YES / NO)
  • Default value: NO Nilai Default: NO
2 2
anonymous_enable , whether to allow anonymous FTP . Beware - this option is turned on by default which might cause some security trouble. anonymous_enable, apakah memungkinkan anonymous FTP -. Hati-hati opsi ini diaktifkan secara default yang dapat menyebabkan beberapa masalah keamanan.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: YES Nilai Default: YES
3 3
local_enable , whether local logins are permitted . local_enable, apakah login lokal diizinkan. If enabled, normal user accounts in /etc/passwd may be used to log in. Jika diaktifkan, account pengguna normal dalam / etc / passwd dapat digunakan untuk login
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
4 4
write_enable , whether to allow any FTP commands which change the file system such as stor, dele, rnfr, rnto, mkd, rmd, appe and site write_enable, apakah untuk mengizinkan semua perintah FTP yang mengubah sistem file seperti Stor, DELE, rnfr, rnto, MKD, RMD, appe dan situs
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
5 5
anon_upload_enable , whether to allow the anonymous FTP user to upload files . anon_upload_enable, apakah memungkinkan pengguna FTP untuk upload file. For this to work, the option write_enable must be enabled, and the anonymous ftp user must be given write permission on any desired upload location. Untuk bekerja, pilihan write_enable harus diaktifkan, dan pengguna anonymous ftp harus diberikan izin menulis pada setiap lokasi yang diinginkan upload.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
6 6
anon_mkdir_write_enable , whether you want the anonymous FTP user to be able to create new directories . anon_mkdir_write_enable, apakah Anda ingin pengguna FTP untuk dapat membuat direktori baru. Like above, write_enable must be enabled. Seperti di atas, write_enable harus diaktifkan.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
7 7
dirmessage_enable , whether to activate directory messages - messages given to remote users when they go into a certain directory . dirmessage_enable, apakah untuk mengaktifkan direktori pesan - pesan yang diberikan kepada pengguna remote ketika mereka pergi ke direktori tertentu.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO (in the sample configuration file, it is enabled) Nilai Default: NO (pada file contoh konfigurasi, dimungkinkan)
8 8
xferlog_enable , whether to activate logging of uploads/downloads . xferlog_enable, apakah akan mengaktifkan logging di upload / download. By default, the log file will be placed at /var/log/vsftpd.log , but this location may be overridden using the configuration setting vsftpd_log_file Secara default, file log akan ditempatkan di / var / log / vsftpd.log, tetapi lokasi ini bisa ditimpa dengan menggunakan setting konfigurasi vsftpd_log_file
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO (in the sample configuration file, it is enabled) Nilai Default: NO (pada file contoh konfigurasi, dimungkinkan)
9 9
xferlog_std_format , whether to have your log file in standard ftpd xferlog format . xferlog_std_format, apakah agar file log anda dalam format xferlog ftpd standar.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
10 10
connect_from_port_20 , whether to make sure PORT transfer connections originate from port 20 (ftp-data) . connect_from_port_20, apakah untuk memastikan koneksi transfer PORT berasal dari port 20 (ftp-data).
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO (in the sample configuration file, it is enabled) Nilai Default: NO (pada file contoh konfigurasi, dimungkinkan)
11 11
async_abor_enable , whether the server will recognize asynchronous ABOR requests . async_abor_enable, apakah server akan mengenali permintaan Abor asynchronous. Not recommended for security (the code is non-trivial). Tidak dianjurkan untuk keamanan (kode non-trivial). Not enabling it, however, may confuse older FTP clients. Tidak memungkinkan itu, bagaimanapun, dapat membingungkan tua klien FTP.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
12 12
ascii_upload_enable and ascii_download_enable . ascii_upload_enable dan ascii_download_enable. By default the server will pretend to allow ASCII mode but in fact ignore the request. Secara default server akan berpura-pura untuk memungkinkan modus ASCII tetapi sebenarnya mengabaikan permintaan. Turn on the below options to have the server actually do ASCII mangling on files when in ASCII mode. Hidupkan di bawah pilihan untuk memiliki server benar-benar melakukan ASCII mangling pada file saat dalam mode ASCII. Beware that on some FTP servers, ASCII support allows a denial of service attack (DoS) via the command "SIZE /big/file" in ASCII mode. vsftpd predicted this attack and has always been safe, reporting the size of the raw file. Hati-hati bahwa pada beberapa server FTP, dukungan ASCII memungkinkan denial of service attack (DoS) melalui "perintah / SIZE besar /" file dalam modus ASCII serangan. Vsftpd ini diprediksi dan selalu aman, pelaporan ukuran file mentah. ASCII mangling is a horrible feature of the protocol. mangling ASCII adalah fitur mengerikan protokol.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
13 13
chown_uploads and chown_username . chown_uploads dan chown_username. If you want, you can arrange for uploaded anonymous files to be owned by a different user. Jika Anda ingin, Anda dapat mengatur file anonim upload ke dimiliki oleh seorang pengguna yang berbeda. Note! Catatan! Using "root" for uploaded files is not recommended! Menggunakan "root" untuk file yang diupload tidak direkomendasikan!
  • Allowed values: chown_uploads is Boolean, chown_username is a username string Allowed nilai: chown_uploads adalah Boolean, chown_username adalah string nama pengguna
  • Default value: chown_uploads defaults to NO and chown_username defaults to "root" Nilai Default: chown_uploads default ke default NO dan chown_username untuk "root"
14 14
xferlog_file . xferlog_file. You may override where the log file goes if you like. Anda dapat menimpa di mana file log berjalan jika Anda suka. The default is shown below. default akan ditampilkan di bawah ini.
  • Allowed values: path string Allowed nilai: string path
  • Default value: {{green}/var/log/vsftpd.log}} Nilai default: {{hijau} / var / log / vsftpd.log}}
15 15
idle_session_timeout , which will enable you to change the default value for timing out an idle session . idle_session_timeout, yang akan memungkinkan Anda untuk mengubah nilai default untuk kehabisan waktu sesi menganggur.
  • Allowed values: Numeric Allowed nilai: Numeric
  • Default value: 300 Nilai default: 300
16 16
data_connection_timeout , which enable you to change the default value for timing out a data connection . data_connection_timeout, yang memungkinkan Anda untuk mengubah nilai default untuk waktu keluar sambungan data.
  • Allowed values: Numeric Allowed nilai: Numeric
  • Default value: 300 Nilai default: 300
17 17
nopriv_user . nopriv_user. It is recommended that you define on your system a unique user which the ftp server can use as a totally isolated and unprivileged user. Disarankan agar Anda mendefinisikan pada sistem anda pengguna unik yang server ftp dapat digunakan sebagai pengguna benar-benar terisolasi dan unprivileged.
  • Allowed values: Username string Allowed nilai: Username string
  • Default value: nobody Nilai Default: tidak ada
18 18
ftpd_banner , which allows you to fully customize the login banner string . ftpd_banner, yang memungkinkan Anda untuk menyesuaikan sepenuhnya string banner login.
  • Allowed values: String Allowed nilai: String
  • Default value: none - default vsftpd banner is displayed Nilai Default: none - default banner vsftpd ditampilkan
19 19
deny_email_enable and banned_email_file enable you to specify a file of disallowed anonymous e-mail addresses . deny_email_enable dan banned_email_file memungkinkan Anda untuk menentukan file dilarang alamat e-mail anonim. Apparently useful for combating certain DOS attacks. Rupanya berguna untuk memerangi serangan tertentu DOS.
  • Allowed values: File path string for banned_email_file and Boolean for deny_email_enable Allowed nilai: File string path untuk banned_email_file dan Boolean untuk deny_email_enable
  • Default value: NO for deny_email_enable and /etc/vsftpd.banned_emails for banned_email_file Nilai Default: NO untuk deny_email_enable dan / etc / vsftpd.banned_emails untuk banned_email_file
20 20
chroot_local_user , which allows you to restrict local users to their home directories . chroot_local_user, yang memungkinkan Anda untuk membatasi user lokal untuk direktori home mereka.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
21 21
chroot_list_enable and chroot_list_file . chroot_list_enable dan chroot_list_file. You may specify an explicit list of local users to chroot() to their home directory. Anda dapat menetapkan daftar eksplisit pengguna lokal untuk chroot () untuk direktori rumah mereka. If chroot_local_user is YES, then this list becomes a list of users to NOT chroot() . Jika chroot_local_user adalah YA, maka daftar ini menjadi daftar pengguna untuk TIDAK chroot ().
  • Allowed values: File path string for chroot_list_file and Boolean for chroot_list_enable Allowed nilai: File string path untuk chroot_list_file dan Boolean untuk chroot_list_enable
  • Default value: NO for chroot_list_enable and /etc/vsftpd.chroot_list for chroot_list_file Nilai Default: NO untuk chroot_list_enable dan / etc / vsftpd.chroot_list untuk chroot_list_file
22 22
ls_recurse_enable , which enable you to activate the "-R" option to the builtin ls . ls_recurse_enable, yang memungkinkan Anda untuk mengaktifkan "-R" pilihan ke builtin ls. This is disabled by default to avoid remote users being able to cause excessive I/O on large sites. Ini dinonaktifkan secara default untuk menghindari pengguna remote yang berlebihan dapat menyebabkan I / O di situs besar. However, some broken FTP clients such as "ncftp" and "mirror" assume the presence of the "-R" option, so there is a strong case for enabling it. Namun, beberapa FTP patah klien seperti "ncftp" dan "cermin" menganggap kehadiran opsi "-R", sehingga ada kasus yang kuat untuk memungkinkan hal itu.
  • Allowed values: Boolean Allowed nilai: Boolean
  • Default value: NO Nilai Default: NO
23 23
secure_chroot_dir . secure_chroot_dir. Some of vsftpd's settings don't fit the Debian filesystem layout by default. Beberapa pengaturan vsftpd kita lakukan tidak sesuai dengan tata letak sistem berkas Debian secara default. These settings are more Debian-friendly. Pengaturan ini lebih Debian-friendly. This option should be the name of a directory which is empty. Opsi ini harus merupakan nama dari sebuah direktori yang kosong. Also, the directory should not be writable by the ftp user. Juga, direktori tidak boleh ditulis oleh user ftp. This directory is used as a secure chroot() jail at times vsftpd does not require file system access. Direktori ini digunakan sebagai chroot yang aman () penjara pada waktu vsftpd tidak membutuhkan akses file system.
  • Allowed values: File path string Allowed nilai: File string path
  • Default value: /usr/share/empty Nilai default: / usr / share / kosong
24 24
pam_service_name , is the name of the PAM service vsftpd will use . pam_service_name, adalah nama dari layanan PAM vsftpd akan digunakan.
  • Allowed values: string Allowed nilai: string
  • Default value: ftp Nilai default: ftp
25 25
rsa_cert_file , specifies the location of the RSA certificate to use for SSL encrypted connections rsa_cert_file, menentukan lokasi sertifikat RSA digunakan untuk sambungan terenkripsi SSL
  • Allowed values: File path string Allowed nilai: File string path
  • Default value: /usr/share/ssl/certs/vsftpd.pem Nilai default: / usr / share / ssl / certs / vsftpd.pem
26 26
local_umask . local_umask. Default umask for local users is 077. Default umask untuk pengguna lokal 077. You may wish to change this to 022, If your users expect that (022 is used by most other ftpd's) Anda mungkin ingin mengubah ini untuk 022, Jika Anda pengguna mengharapkan bahwa (022 digunakan oleh sebagian besar ftpd lain)
  • Allowed values: Numeral Allowed nilai: angka
  • Default value: 077 Nilai default: 077
3) Restart aplikasi FTP Server
# /etc/init.d/vsftpd restart
* Stopping FTP server: vsftpd [ OK ]
* Starting FTP server: vsftpd [ OK ]
4) Buatlah user baru pada sistem dengan mengetik perintah adduser<spasi> . Selanjutnya lakukan pengecekan FTP Server dengan masuk pada layanan FTP, setelah sukses dapat langsung keluar.
# adduser ftp2
Setelah menambhakan user, jika kita akan member hak akses penuh pada user tersebut maka kita hari merubah mode user tersebut dengan cara
# chmod –R 777 /home/ftp2 (nama user)
Lalu setelah itu kita cek ftp
# ftp ftp.citrix1.com
Connected to ns.citrix1.com.
220 (vsFTPd 2.0.6)
Name (ftp.citrix1.com:ftp1): ftp1
331 Please specify the password.
Password:
230 Login successful.
Remote system type is UNIX.
Using binary mode to transfer files.
ftp>
ftp> exit
221 Goodbye.
5) Lakukan pengecekan layanan FTP dari klien. Buka Web Browser, ketikan alamat ftp://ftp.citrix1.com pada Address bar. Maka akan muncul jendela login pada FTP. Masukan User name milik User yang terdapat pada sistem. Pada contoh dimisalkan ftp1, sekaligus juga Password untuk user ftp1. Tekan Log on.
6) Maka tampilan akan dibawa pada jendela baru. Pada jendela ini terdapat file-file pribadi milik user yang telah terdaftar dalam sistem. Lakukan percobaan dengan membuat folder, kemudian menghapusnya. Cara ini untuk mengecek mode write_enable=YES yang diatur pada file vsftpd.conf pada sistem. Apabila berhasil membuat dan mengahapus folder berarti FTP Server telah berjalan sesuai konfigurasi yang telah dilakukan.

Yaa cukup panjang bukan? Nah seperti itulah instalasi dan konfigurasi FTP, butuh kecermatan dalam membangunnya. Apabila aplikasi yang telah dikonfigurasi seperti contoh diatas, tetapi tidak dapat berjalan sesuai konfigurasi, maka dibutuhkan pengecekan ulang atau restart ulang aplikasi FTP. Smoga membantu ^^

  

TELNET 


Nah sekarang kita ketemu dengan yang namanya "Telnet". Apalagi itu? --"
Telepon Internet? Telepon Network? hhaha, bukan..bukan.
Telnet itu adalah TeleNetwork
Hmm.. remote login yang dapat terjadi di internet karena ada service dari protocol TELNET.Dengan Telnet memungkinkan kita untuk mengakses komputer lain secara remote melalui internet.Hebat gak tuh? Telnet tuh seru alias enggak ketahuan sewaktu kita melakukan pengambil alihan ke suatu computer , kalau telnet udah bisa dilakukan maka secara otomatis kita biasa mengendalikan computer tersebut sesuai dengan "keinginan kita". Hohoho

Misalnya :

Mematikan kompter yang tidak kita kehendaki, atau sekedar iseng maling data yang fungsi telnetnya udah aktif . Jangan ditiru yaa! tapi kalo pengen coba sih..wkwkwkwk

Langsung aja ya, nih caranya : 

  • Kita akan coba install melalui service Terminal. Buka menu dari desktop anda Application > Accessories > Terminal.
  •  Ketikkan perintah berikut :
 sudo apt-get install telnetd
    Jika menemui jawaban seperti ini

    Reading package lists… Done
    Building dependency tree
    Reading state information… Done
    E: Couldn’t find package telnetd

    Nah kemungkinan package Linux anda perlu untuk diupdate, maka ketikkan perintah berikut untuk update (pastikan anda terkoneksi dengan internet)

    sudo apt-get update  

    • Tunggu sampai prosesnya selesai kemudian jalankan perintah sudo apt-get install telnetd kembali
    • Ikuti instalasinya sampai selesai. Namun anda belum bisa mengetesnya sebelum anda merestart service openbsd-inetd dahulu, berikut perintahnya :
      sudo /etc/init.d/openbsd-inetd restart 
        

      Jika sudah selesai anda bisa mengetest service tersebut dengan perintah berikut :

      telnet localhost


      Jika anda mendapatkan menu login maka instalasi telnet server anda sudah berhasil.

      Selamat mencoba ^^

      Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

       
      Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Printable Coupons